Profil Desa Sidomoro

Ketahui informasi secara rinci Desa Sidomoro mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sidomoro

Tentang Kami

Jelajahi profil Desa Sidomoro, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Wilayah agraris subur di dataran rendah pesisir selatan yang bertumpu pada sektor pertanian padi. Didukung infrastruktur memadai dan kelembagaan desa yang aktif untuk pembangunan berkelanju

  • Lumbung Padi Potensial

    Desa Sidomoro merupakan salah satu desa dengan lahan sawah produktif yang luas di Kecamatan Buluspesantren, menjadikannya wilayah vital bagi ketahanan pangan lokal.

  • Lokasi Strategis

    Berada di lingkungan penyangga ibukota kabupaten dan tidak berbatasan langsung dengan laut, memberikan keuntungan aksesibilitas sekaligus keamanan dari abrasi.

  • Kehidupan Religius dan Dinamis

    Masyarakatnya 100% Muslim dengan tradisi keagamaan yang kental dan aktif, ditopang oleh fasilitas pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah serta pondok pesantren.

Pasang Disini

Desa Sidomoro, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menampilkan profil sebagai kawasan agraris yang subur dan dinamis. Terletak di dataran rendah pesisir selatan, desa ini menjadi salah satu penopang utama sektor pertanian di kecamatannya. Dengan struktur pemerintahan yang berjalan baik dan potensi sumber daya alam yang melimpah, khususnya di bidang pertanian, Desa Sidomoro terus bergerak menuju kemandirian dan kesejahteraan warganya. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek, mulai dari kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, hingga tantangan pembangunan yang dihadapi.

Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi

Secara geografis, Desa Sidomoro terletak pada posisi yang strategis di bagian utara Kecamatan Buluspesantren. Meskipun berada di kecamatan pesisir, wilayahnya tidak berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, memberikannya keunggulan berupa lahan yang terlindung dari risiko abrasi pantai secara langsung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, topografi Desa Sidomoro seluruhnya merupakan dataran rendah, kondisi ideal untuk pengembangan pertanian lahan basah.

Letak koordinatnya berada di sekitar 7°43′11″ Lintang Selatan dan 109°40′33″ Bujur Timur. Luas wilayah Desa Sidomoro, menurut publikasi "Kecamatan Buluspesantren dalam Angka", mencakup area yang signifikan untuk pertanian. Total luas wilayah Kecamatan Buluspesantren sendiri ialah 48,77 km², dengan lahan sawah mencakup 2.089 hektar (sekitar 42,83%). Desa Sidomoro menjadi salah satu kontributor utama dari luas lahan sawah tersebut.

Adapun batas-batas wilayah administrasi Desa Sidomoro secara rinci ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Kebumen.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Sangubanyu dan sebagian wilayah Kecamatan Kebumen.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sangubanyu.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Tanjungrejo dan Desa Tanjungsari.

Secara administratif, Desa Sidomoro terbagi ke dalam enam pedukuhan yang menjadi pusat pemukiman dan kegiatan warga. Keenam pedukuhan tersebut yakni Dukuh Aren, Dukuh Kandangan, Dukuh Sengon Kidul, Dukuh Sengon Lor, Dukuh Sudimara dan Dukuh Tukum. Di tengah desa, mengalir Sungai Garung, sebuah sungai kecil yang berfungsi sebagai salah satu sumber irigasi dan drainase, sebelum akhirnya bermuara ke Sungai Kedungbener di bagian selatan.

Kondisi Demografi: Struktur Kependudukan Desa Sidomoro

Data kependudukan merupakan elemen krusial untuk memahami struktur sosial dan merencanakan pembangunan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Kebumen, jumlah penduduk Kecamatan Buluspesantren mencapai 54.232 jiwa. Meskipun data spesifik untuk Desa Sidomoro per tahun terbaru memerlukan verifikasi langsung dari monografi desa, proyeksi berdasarkan data kecamatan menunjukkan populasi yang cukup padat.

Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk di Desa Sidomoro tergolong sedang, di mana pemukiman terkonsentrasi di area tertentu yang dikelilingi oleh lahan pertanian. Struktur penduduk didominasi oleh kelompok usia produktif, yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian menunjukkan mayoritas sebagai petani, baik pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Selebihnya bekerja di sektor lain seperti perdagangan, jasa, pegawai negeri, dan wiraswasta. Tingkat pendidikan warga terus menunjukkan peningkatan seiring dengan ketersediaan fasilitas pendidikan di dalam desa dan akses yang mudah ke jenjang pendidikan lebih tinggi di ibukota kabupaten.

Dari sisi keagamaan, masyarakat Desa Sidomoro merupakan masyarakat yang homogen. Seratus persen penduduknya memeluk agama Islam. Hal ini tercermin dari banyaknya fasilitas ibadah, seperti 3 masjid utama dan puluhan langgar atau mushala yang tersebar di setiap lingkungan Rukun Tetangga (RT), yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan.

Potensi Ekonomi: Tulang Punggung Agraris dan Peluang Pengembangan

Sektor ekonomi Desa Sidomoro sangat bertumpu pada potensi agrarisnya. Hamparan sawah irigasi yang luas menjadi pemandangan utama sekaligus mesin penggerak perekonomian desa.

Pertanian Padi sebagai Komoditas Utama

Pertanian padi merupakan tulang punggung utama. Dengan dukungan sistem irigasi yang relatif baik, petani di Desa Sidomoro mampu melakukan penanaman dua hingga tiga kali dalam setahun. Produktivitas gabah dari desa ini memberikan kontribusi signifikan terhadap surplus beras di tingkat kecamatan dan kabupaten. Namun salah satu tantangan klasik yang dihadapi, seperti yang pernah diangkat dalam dialog warga dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah, ialah masalah pengairan sawah, terutama saat musim kemarau tiba. Optimalisasi dan modernisasi jaringan irigasi menjadi kunci untuk menjaga stabilitas produksi.

Pengembangan Hortikultura dan Palawija

Selain padi, petani juga menanam komoditas palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah. Di lahan pekarangan, warga aktif menanam sayuran dan buah-buahan untuk konsumsi rumah tangga maupun dijual ke pasar lokal.

Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Di luar sektor pertanian, mulai tumbuh geliat UMKM di Desa Sidomoro. Salah satu potensi yang coba dikembangkan oleh Karang Taruna `Dipta Yoga` setempat adalah pengolahan sabut kelapa. Inisiatif ini menunjukkan adanya kesadaran untuk menciptakan nilai tambah dari sumber daya yang ada. Namun, pengembangan UMKM ini masih menghadapi kendala, terutama dalam hal ketersediaan peralatan produksi modern untuk meningkatkan efisiensi dan skala usaha.

Pemerintah desa, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mengelola dan mengembangkan potensi-potensi ini. Pembentukan BUMDes yang kuat dapat membantu memfasilitasi permodalan, pemasaran, serta inovasi produk bagi para pelaku UMKM di desa.

Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Roda pemerintahan di Desa Sidomoro berjalan secara aktif dan terstruktur. Dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, pemerintah desa bertanggung jawab atas administrasi, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Keberadaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga berfungsi sebagai lembaga legislatif dan pengawas jalannya pemerintahan desa.

Selain lembaga formal, lembaga kemasyarakatan desa (LKD) seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, serta kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) memiliki peran vital. PKK aktif dalam program kesejahteraan keluarga, kesehatan, dan pendidikan anak. Karang Taruna menjadi wadah bagi kegiatan kepemudaan dan pengembangan kreativitas, sementara Poktan menjadi ujung tombak dalam koordinasi dan penyuluhan teknis pertanian. Sinergi antara pemerintah desa dan seluruh kelembagaan ini menjadi modal sosial yang kuat untuk mendorong kemajuan desa.

Infrastruktur dan Fasilitas Publik

Ketersediaan infrastruktur dasar menjadi tolok ukur kemajuan sebuah wilayah. Desa Sidomoro telah memiliki akses yang cukup baik terhadap fasilitas publik.

Akses Jalan dan Transportasi

Jalan-jalan utama desa sudah beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat, menghubungkan antar pedukuhan serta membuka akses menuju pusat kecamatan dan ibukota kabupaten. Aksesibilitas ini mempermudah mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.

Fasilitas Pendidikan

Di bidang pendidikan, Desa Sidomoro terlayani dengan cukup baik. Terdapat fasilitas pendidikan formal mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Berdasarkan data, di desa ini terdapat 2 Taman Kanak-kanak (TK), 2 Sekolah Dasar (SD) Negeri, 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sultan Agung, dan 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Fatah. Selain itu, keberadaan Pondok Pesantren Al Amin menjadi pusat pendidikan agama non-formal yang penting bagi pembentukan karakter generasi muda.

Fasilitas Kesehatan

Untuk layanan kesehatan dasar, warga dapat mengakses Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang rutin diadakan setiap bulan. Untuk penanganan medis yang lebih serius, warga dapat dengan mudah menjangkau Puskesmas di tingkat kecamatan atau rumah sakit di Kabupaten Kebumen.

Isu Pembangunan

Meskipun infrastruktur dasar sudah tersedia, beberapa isu pembangunan masih menjadi perhatian. Seperti yang pernah diberitakan, terdapat penolakan dari sebagian warga terkait rencana pembangunan perumahan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lahan sawah produktif. Hal ini menunjukkan adanya dilema antara kebutuhan pengembangan wilayah dan pentingnya mempertahankan lahan pertanian sebagai sumber kehidupan utama. Selain itu, beberapa wilayah di Kecamatan Buluspesantren, termasuk kemungkinan Desa Sidomoro, akan terdampak oleh proyek pembangunan Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, yang akan membawa perubahan signifikan pada lanskap sosial dan ekonomi di masa depan.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial di Desa Sidomoro sangat diwarnai oleh nilai-nilai keislaman yang kuat. Tradisi keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Rajaban, khotmil qur`an, dan tradisi malam tirakatan menjelang 17 Agustus menjadi momen penting yang mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Kegiatan seni budaya yang bernapaskan Islam, seperti kelompok rebana, juga berkembang dengan baik. Bahkan, kelompok rebana dari desa ini pernah menorehkan prestasi di tingkat kabupaten. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terjaga, terlihat dari kegiatan kerja bakti dan saling membantu saat warga memiliki hajatan atau tertimpa musibah.

Tantangan dan Arah Pembangunan Masa Depan

Sebagai desa yang terus berkembang, Desa Sidomoro menghadapi sejumlah tantangan sekaligus peluang di masa depan. Tantangan utama ialah menjaga keberlanjutan sektor pertanian di tengah ancaman alih fungsi lahan dan perubahan iklim. Regenerasi petani juga menjadi isu penting, di mana generasi muda perlu didorong untuk melihat pertanian sebagai profesi yang menjanjikan.

Di sisi lain, peluang pengembangan sangat terbuka. Diversifikasi ekonomi melalui penguatan UMKM berbasis potensi lokal seperti pengolahan hasil pertanian dan sabut kelapa dapat menjadi sumber pendapatan alternatif. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan menjadi kunci untuk menangkap peluang ini.

Arah pembangunan Desa Sidomoro ke depan harus berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan, yaitu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial. Dengan kepemimpinan yang visioner, partisipasi aktif masyarakat, dan dukungan dari pemerintah di tingkat atas, Desa Sidomoro memiliki potensi besar untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.